Seringkali
kita dibuat takjub, terperangah, dan terbawa emosi kita hanya dengan
melihat tayangan gambar di televisi atau di film-film. Gambar dan suara yang ditampilkan telah tersusun rapi dan sarat informasi sehingga mampu mempengaruhi emosi penonton. Untuk
menghasilkan sebuah gambar film yang baik sudah barang tentu berkaitan
dengan cara pengambilan gambar dan proses editingnya
Setiap
orang bisa membuat karya film video asalkan tahu dan paham proses
pembuatannya dan cara-cara penggunaan peralatannya. Asalkan ada kemauan
dan peralatan tidak susah untuk mempelajarinya. Apalagi saat ini kamera
video sudah bukan barang asing lagi. Dalam lingkup keluarga pun sudah
dikenal handycam, peralatan sederhana yang sudah dipenuhi beberapa
fasilitas.
Pertama kali yang perlu kita ketahui untuk pengambilan gambar adalah
pengenalan terhadap kamera. Kamera merupakan salah satu bagian penting
dalam sebuah pengambilan gambar. Tanpa menyepelekan bagian yang lain,
tanpa kamera sebuah produksi tidak bisa berjalan, karena di kamera
inilah gambar dan suara direkam ke dalam film atau pita video.
Ada berbagai macam jenis kamera yang beredar, mulai dari kamera handycam sampai kamera professional broadcast. (nama handycam bermula dari merek dagang kamera video keluaran Sony Corp dan istilah umumnya adalah camcorder).
Kamera handycam disebut juga kamera keluarga karena lebih banyak
digunakan untuk kepentingan keluarga dan pengoperasiannya juga mudah,
meskipun ada beberapa jenis camcorder yang bisa digunakan untuk kualitas
broadcast (seperti : Canon XL-2). Sedangkan kamera professional dipakai
oleh seorang yang professional dibidangnya, karena penggunaannya perlu
beberapa ketrampilan dan pengetahuan khusus tentang fasilitas kamera itu
sendiri.
Jenis- jenis Kamera:
> Betamax
> VHS
> SVHS
> Betacam
> Digital Betacam
> Hi8
> D8
> Mini DV
> DV
> DVCAM
> HDTV (hi definition television)
> Seluloid (8mm, 16mm, 35mm. 65mm, 70mm)
Masing-masing
jenis kamera mempunyai kelas yang berbeda sesuai kebutuhannya, namun
fungsi dan pengoperasiannya tidak jauh berbeda, hanya mungkin fasilitas
dan kualitas hasil rekamannya yang berbeda.
Pada dasarnya setiap kamera terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :
1. Lensa
2. Tubuh Kamera
3. Recorder/VCR
1. LENSA
Lensa
mempunyai fungsi untuk memilih bidang pandang tertentu dan ditangkap
secara optik yang menghasilkan gambar dan diteruskan ke permukaan tabung
kamera (yang nantinya oleh tabung kamera diubah lagi dari optik ke
elektrik).
Ada beberapa jenis lensa menurut panjang fokalnya. Panjang fokal adalah
jarak antara pusat optik lensa dengan titik di mana gambar terlihat
dalam keadaan focus.
Ada beberapa jenis lensa, yaitu :
> Lensa Normal
Lensa
ini sering disebut dengan lensa standart. Gambar yang dihasilkan dengan
lensa normal ini memberi kesan yang biasa dan datar. Tidak ada efek
distorsi atau melengkung.
> Lensa Wide/Sudut Lebar
Disebut
lensa sudut lebar karena jangkauan dari subyek yang bisa ditangkap oleh
lensa cukup lebar, sebagai gambaran dengan menggunakan lensa sudut
lebar, kita tidak perlu mundur mengambil jarak karena ada beberapa
bagian yang tidak tertangkap lensa, terutama pada pengambilan gambar
grup shot, arsitektur, keramaian sebuah pasar, dan lain-lain.
> Lensa Tele
Lensa
dengan focal length yang panjang, bila menggunakan lensa ini subyek
jadi terasa dekat sehingga kedalam menjadi kurang, keuntungannya kita
bisa merekam gambar dari jarak cukup jauh tetapi dapat menghasilkan
gambar seperti kalau kita dari jarak dekat. Selain itu penggunaan tele
lens memberikan keuntungan pada kita akan ruang tajam yang sempit,
sehingga kita dengan leluasa bisa melokalisir subyek, sementara yang
lainnya akan terlihat blur. Kerugiannya disamping kedalam kurang,
sedikit saja goyangannya pada kamera akan terlihat sekali dari hasil
rekamannya, biarpun kita sudah memperoleh focus yang maksimal. Untuk
menghindari goyangan kamera, kita bisa menggunakan tripod atau monopod.
> Lensa Macro
Lensa
ini sangat baik digunakan untuk merekam benda-benda kecil, seperti
capung, serangga, buah yang kecil-kecil. Panjang fokal lensa macro
antara 55-105 mm, tetapi didalam lensa macro (beda dengan lensa
biasanya) ditambah beberapa jenis lensa sehingga kita bisa merekam
gambar dari jarak dekat sekali, dan perbandingan antara subyek dengan
yang ditangkap oleh lensa bisa mencapai 1:1.
> Lensa Vario/Zoom
Lensa
jenis ini merupakan penggabungan dari lensa sudut lebar sampai ke lensa
tele. Jadi kita tidak perlu lagi mengganti lensa, cukup satu lensa
sudah mencakup semua jenis lensa : lensa normal, lensa wide, lensa tele,
dan lensa macro. Pada umumnya kamera video sudah dilengkapi dengan lensa zoom.
2. TUBUH KAMERA
Tubuh
kamera ini berisi tabung pengambil gambar (pick up tube) yang berfungsi
untuk merubah gambar optik yang dihasilkan lensa menjadi sinyal
elektrik. Di tubuh kamera ini biasanya juga dilengkapi dengan beberapa
fasilitas kamera, seperti white balance, optical stabilization, shutter
speed, iris dan lain-lain. Tergantung jenis kamera dan kebutuhannya.
FOKUS
Secara sederhana kita artikan saja ketajaman dari suatu titik ataupun
benda yang kita lihat dengan mata telanjang. Begitu juga bila mata kita
melihat sebuah benda melalui viewfinder kamera, maka benda yang tampak
di viewfinder tersebut mungkin tajam, mungkin pula tidak. Untuk mengatur
agar benda yang kita lihat malalui viewfinder nampak tajam, kita harus
mengatur focus dengan cara memutar gelang pengatur jarak yang ada pada
lensa.
F-STOP, DIAFRAGMA
F-stop
adalah bilangan yang menunjukkan perbandingan antara panjang fokal
dengan diameter lensa. Diafragma/Iris adalah bukaan lensa untuk
menangkap sinar yang masuk. Semakin kecil angka f-stop, maka bukaan
diafragma/irisnya semakin besar, dan sebaliknya semakin besar f-stop,
bukaan diafragmanya semakin kecil. Pengaturan diafragma ini akan
berkaitan pula dengan depth of field.
SHOOTER SPEED
Sama
halnya dengan kamera SLR kamera video/film memiliki shooter speed.
Fungsinya untuk mengatur seberapa cepat kamera dalam mengambil gambar.
Jika memakai speed rendah missal 1/30 sec, maka gambar yang terekam
mampu menimbulakan efek berbayang (slow motion) bila obyek bergerak
cepat. Bila memakai speed tinggi missal 1/1000 sec maka gambar akan
bergerak seperti normalnya atau tidak berefek.
OPTICAL STABILIZATION
Berfungsi menurangi getaran pada saat kamera berjalan mengikuti onbyek.
DEPTH OF FIELD
Yang dimaksud ruang tajam adalah ruang atau area pada foto semuanya akan terlihat tajam. Ruang
tajam bisa kita atur sesuai dengan yang kita inginkan. Ruang tajam
sangat dipengaruhi oleh seberapa besar aperture dibuka (besar bukaan
diafragma), berapa milimeter panjang focal dari lensa yang digunakan,
dan jarak lensa terhadap subyek yang akan dijepret. Semakin besar bukaan
diafragma dan dengan kombinasi panjang focal lensa yang cukup panjang
dan pengambilan dari jarak yang tidak terlalu dekat maka Depth of field
menjadi sempit.
WHITE BALANCE
Salah
satu kewajiban kita sebelum merekam gambar adalah harus mengeset white
balance kamera terlebih dulu. Pada intinya televisi atau video menerima
cahaya dari 3 warna primer RGB, red, green, dan blue. Bila ketiga warna
ini dipadukan dalam perbandingan yang sama, maka akan menghasilkan warna
cahaya putih. Warna putih inilah yang harus kita sesuaikan agar obyek
putih benar-benar terlihat putih di lensa kamera. Padahal warna putih
jika terkena cahaya warna lain sedikit saja akan berubah, seperti
kekuning-kuningan atau kebiru-biruan. Jika di luar ruang/outdoor, maka
warna yang ditangkap kamera video cenderung kebiru-biruan. ]
Sedangkan di dalam ruangan/indoor cenderung kemerah-merahan.
Untuk
itulah di beberapa kamera video dilengkapi filter koreksi warna dan
white balance yang dipasang di antara lensa dan tabung kamera. Pada
umumnya kamera video dilengkapi 2 filter koreksi untuk outdoor dan
indoor. Tetapi ada juga yang dilengkapi 4 jenis filter koreksi warna.
VIEWFINDER
Viewfinder merupakan monitor kecil sebagai jendela pengamat kita untuk
bisa melihat obyek yang masuk ke dalam kamera. Pada umumnya viewfinder
ini hanya monitor hitam putih. Tetapi ada beberapa yang berwarna seperti
Handycam Sony dan Canon XL-2.
Dalam
viewfinder biasanya disertai informasi fasilitas dan indicator pada
saat rekaman, seperti indicator posisi kamera record atau pause/stand
by, white balance, iris, dan battery atau kaset habis dan lain
sebagainya.
3. RECORDER/VCR
Salah
satu bagian dari kamera adalah VCR (Video Casette Recorder) alat
perekam gambar dan suara. Di beberapa kamera ada yang recordernya
terpisah seperti jenis U-matic. Tetapi ada juga yang menjadi satu dengan
bodi kamera. Kelebihan menjadi satunya bodi kamera dengan recorder
adalah keringanan dan efisiensi waktu. Pekerjaan menjadi lebih mudah.
JENIS-JENIS SHOT
* CU (Close Up)
Shot yang menampilkan dari batas bahu sampai atas kepala.
* MCU (Medium Close Up)
Shot yang menampilkan sebatas dada sampai atas kepala.
* BCU (Big Close Up)
Shot yang menampilkan bagian tubuh atau benda tertentu sehingga tampak besar. Misal : wajah manusia sebatas dagu sampai dahi.
* ECU (Extrime Close Up)
Shot yang menampilkan detail obyek. Misalnya mata, hidung, atau telinga.
* MS (Medium Shot)
Shot yang menampilkan sebatas pinggang sampai atas kepala.
*KNEE SHOT
Shot yang menampilkan sebatas lutut sampai dengan atas kepala
* TS (Total Shot)
Shot yang menampilkan keseluruhan obyek.
* ES (Establish Shot)
Shot yang menampilkan keseluruhan pemandangan atau suatu tempat untuk
memberi orientasi tempat di mana peristiwa atau adegan itu terjadi.
* Two Shot
Shot yang menampilkan dua orang.
*OSS (Over Shoulder Shot)
Pengambilan gambar di mana kamera berada di belakang bahu salah satu
pelaku, dan bahu si pelaku tampak atau kelihatan dalam frame. Obyek
utama tampak menghadap kamera dengan latar depan bahu lawan main.
* POV (Point Of View)
Kemera sebagai sudut pandang pelaku atau pemain
SUDUT PENGAMBILAN KAMERA
1. High Angle
Posisi kamera lebih tinggi dari obyek yang diambil.
2. Normal Angle (Eye level)
Posisi kamera sejajar dengan ketinggian mata obyek yang diambil.
3. Low Angle
Posisi kamera lebih rendah dari obyek yang diambil.
GERAKAN KAMERA
> Panning
Panning adalah gerakan kamera secara horizontal (posisi kamera tetap di tempat) dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
Pan right : gerak kamera mendatar dari kiri ke kanan.
Pan left : gerak kamera mendatar dari kanan ke kiri.
> Tilting
Tilting adalah gerakan kamera secara vertikal (posisi kamera tetap di tempat) dari atas ke bawah atau sebaliknya.
Tilt up : gerak kamera secara vertikal dari bawah ke atas.
Tilt down : gerak kamera secara vertikal dari atas ke bawah.
> Tracking
Track adalah gerakan kamera mendekati atau menjauhi obyek. Track in : gerak kamera mendekati obyek
Track out : gerak kamera menjauhi obyek
> Follow
Kamera mengikuti obyek bergerak searah
TEKNIK FOCCUSING
follow focus, menjadikan obyek yang bergerak tetap focus.
>focus to out focus, mengubah menjadi blur dari obyek yang fokus
> out focus to focus, mengubah gambar menjadi focus dari blur
GARIS IMAGINER
Garis
imaginer digunakan untuk memberi batas posisi kamera dalam mengambil
gambar agar tidak jumping dan menjaga kontinyuitas gambar. Gampangnya
kita bayangkan garis lurus yang memisahkan kiri dan kanan. Apabila kita
meletakan kamera posisi di sebelah kanan, maka untuk pengambilan
berikutnya (apalagi jika kamera tidak hanya satu) juga harus mengambil
dari posisi sebelah kanan. Begitu juga sebaliknya.
gga kampod, peny
ALAT PENYOKONG KAMERA
era yang terdiri dari tiga kaki.
MonoTripod, penyan
angga kamera yang hanya mempunyai satu kaki.
Dolly, penopang kamera diatas roda yang bisa digerakkan keberbagai arah, biasanya berjalan diatas rel dan mempunyai 4 roda.
Crene,
alat penopang kamera berbentuk pipa panjang yang disalah satu ujungnya
diletakkan kamera dan ujung lainnya diberi pemberat.
Filter, plastic atau kaca yang diletakkan diatas lensa kamera untuk memberikan suasana tertentu.
MATERI KAMERA
Pertama kali yang perlu kita ketahui untuk pengambilan gambar adalah pengenalan terhadap kamera. Kamera merupakan salah satu bagian penting dalam sebuah pengambilan gambar. Tanpa menyepelekan bagian yang lain, tanpa kamera sebuah produksi tidak bisa berjalan, karena di kamera inilah gambar dan suara direkam ke dalam film atau pita video.
Ada berbagai macam jenis kamera yang beredar, mulai dari kamera handycam sampai kamera professional broadcast. (nama handycam bermula dari merek dagang kamera video keluaran Sony Corp dan istilah umumnya adalah camcorder). Kamera handycam disebut juga kamera keluarga karena lebih banyak digunakan untuk kepentingan keluarga dan pengoperasiannya juga mudah, meskipun ada beberapa jenis camcorder yang bisa digunakan untuk kualitas broadcast (seperti : Canon XL-2). Sedangkan kamera professional dipakai oleh seorang yang professional dibidangnya, karena penggunaannya perlu beberapa ketrampilan dan pengetahuan khusus tentang fasilitas kamera itu sendiri.
> Betamax
> VHS
> Hi8
> D8
> Mini DV
1. Lensa
2. Tubuh Kamera
3. Recorder/VCR
1. LENSA
Ada beberapa jenis lensa menurut panjang fokalnya. Panjang fokal adalah jarak antara pusat optik lensa dengan titik di mana gambar terlihat dalam keadaan focus.
Ada beberapa jenis lensa, yaitu :
> Lensa Normal
> Lensa Wide/Sudut Lebar
> Lensa Tele
> Lensa Macro
> Lensa Vario/Zoom
Secara sederhana kita artikan saja ketajaman dari suatu titik ataupun benda yang kita lihat dengan mata telanjang. Begitu juga bila mata kita melihat sebuah benda melalui viewfinder kamera, maka benda yang tampak di viewfinder tersebut mungkin tajam, mungkin pula tidak. Untuk mengatur agar benda yang kita lihat malalui viewfinder nampak tajam, kita harus mengatur focus dengan cara memutar gelang pengatur jarak yang ada pada lensa.
F-STOP, DIAFRAGMA
VIEWFINDER
Viewfinder merupakan monitor kecil sebagai jendela pengamat kita untuk bisa melihat obyek yang masuk ke dalam kamera. Pada umumnya viewfinder ini hanya monitor hitam putih. Tetapi ada beberapa yang berwarna seperti Handycam Sony dan Canon XL-2.
3. RECORDER/VCR
* CU (Close Up)
Shot yang menampilkan dari batas bahu sampai atas kepala.
* MCU (Medium Close Up)
Shot yang menampilkan sebatas dada sampai atas kepala.
* BCU (Big Close Up)
Shot yang menampilkan bagian tubuh atau benda tertentu sehingga tampak besar. Misal : wajah manusia sebatas dagu sampai dahi.
* ECU (Extrime Close Up)
Shot yang menampilkan detail obyek. Misalnya mata, hidung, atau telinga.
* MS (Medium Shot)
Shot yang menampilkan sebatas pinggang sampai atas kepala.
Shot yang menampilkan keseluruhan obyek.
* ES (Establish Shot)
Shot yang menampilkan keseluruhan pemandangan atau suatu tempat untuk memberi orientasi tempat di mana peristiwa atau adegan itu terjadi.
Shot yang menampilkan dua orang.
*OSS (Over Shoulder Shot)
Pengambilan gambar di mana kamera berada di belakang bahu salah satu pelaku, dan bahu si pelaku tampak atau kelihatan dalam frame. Obyek utama tampak menghadap kamera dengan latar depan bahu lawan main.
1. High Angle
Posisi kamera lebih tinggi dari obyek yang diambil.
2. Normal Angle (Eye level)
Posisi kamera sejajar dengan ketinggian mata obyek yang diambil.
3. Low Angle
GERAKAN KAMERA
> Panning
Panning adalah gerakan kamera secara horizontal (posisi kamera tetap di tempat) dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
Pan right : gerak kamera mendatar dari kiri ke kanan.
Pan left : gerak kamera mendatar dari kanan ke kiri.
> Tilting
Tilting adalah gerakan kamera secara vertikal (posisi kamera tetap di tempat) dari atas ke bawah atau sebaliknya.
Tilt up : gerak kamera secara vertikal dari bawah ke atas.
Tilt down : gerak kamera secara vertikal dari atas ke bawah.
> Tracking
Track adalah gerakan kamera mendekati atau menjauhi obyek.
Track in : gerak kamera mendekati obyek
Track out : gerak kamera menjauhi obyek
> focus to out focus, mengubah menjadi blur dari obyek yang fokus
> out focus to focus, mengubah gambar menjadi focus dari blur
angga kamera yang hanya mempunyai satu kaki.